Mengenal Duk-Duk Ceng, Kelingut dan Tung Kesenian Asli Suku Punan Tugung Sekatak

0 17

 

Kaltim,TR –    Suku Punan Tugung adalah salah satu sub suku Dayak yang mendiami bumi Borneo sebutan untuk pulau Kalimantan, Punan Tugung ini tepatnya berada di kecamatan Sekatak, Bulungan, Kalimantan Utara.

Sebelumnya, nenek moyang suku Punan ini, hidup dihutan-hutan atau rimba belantara pulau Kalimantan, mereka selalu berpindah-pindah (Nomaden). Sehingga sangat mengenal lika-liku hutan, dan bagaimana cara bertahan hidup ditengah keganasan alam.

Namun kini suasananya sudah berbeda, walaupun suku Puan masih mendiami hutan belantara, akan tetapi pola nya sudah berubah, dulunya mereka hidup secara berkelompok, tetapi kini mereka sudah berkumpul disalah satu pemukiman dan sangat beradaptasi dengan dunia luar dan mengikuti perkembangan jaman, serta mulai bercocok tanam.

Yang tidak kalah hebat, beberapa putera-puteri suku Punan Tugung tersebut sudah bisa meraih gelar Sarjana dari berbagai disiplin Ilmu.

Untuk menggali adat istiadat Suku Punan Tugung lebih dalam, media ini, Jumat, 18/3/2002 berkesempatan berbincang dengan, saudari Ririn Mesi Noviana SE, salah satu srikandi suku Punan Tugung yang sudah menyelesaikan perkuliahan nya di Universitas Bornoe Tarakan (UBT) pada jurusan Ekonomi Pembangunan.

“Selamat sore, senang berkenalan dan berkesempatan kenal dan diwawancarai oleh media online jurnal kaltara, “ ujarnya mengawali pembicaraan.

Menurutnya, saat ini ia bergabung didalam wadah organisasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) di pengurus wilayah Kalimantan Utara. “Sekarang kami dari perempuan AMAN tengah mendata dan mengkaji kesenian asli suku Punan, untuk dilestarikan, “ tegas Ririn lagi.

Foto ;  Ririn Mesi Noviana SE,

Adapun kesenian dimaksud antara lain, tarian dut-dut ceng, Kelingut dan tung atau keriding.

Mengenal lebih dalam kesenian Kelingut, adalah salah satu keahlian meniup seruling dengan hidung. “Ini sudah langka tapi sudah ada kita temukan orang yang bisa memainkan nya, melalui ini lah beberapa orang dilatih agar kesenian Lelingut ini tidak punah, “ kata dia.

Yang tidak kalah penting sambung Ririn, untuk melestarikan kesenian asli suku Punan Tugung, tentu harus ada dorongan dan dukungan yang kuat dari pemerintah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi urusan ke pariwisataan. “Karena tanpa dukungan dari pemerintah, mustahil kesenian dan adat istiadat budaya suku Punan bisa dikenal secara luas di Indonesia hingga ke manca negara, “ tutupnya.(*)

 

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Do NOT follow this link or you will be banned from the site!